Militer Korsel Mencopot Pengeras Suara di Perbatasan Korut Demi Redakan Tensi

militer korsel mencopot pengeras suara

topmetro.news, Seoul – Militer Korsel  mencopot pengeras suara, pada Senin (04/08/2025) untuk siaran propaganda yang dipasang di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara, yang menjadi langkah untuk meredakan ketegangan antar-Korea, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan.

Militer Korsel mencopot pengeras suara itu diambil kurang dari dua bulan, setelah Presiden Lee Jae-myung memerintahkan penghentian siaran melalui pengeras suara, di wilayah garis depan pada 11 Juni, sebagai bagian dari upaya memperbaiki hubungan yang tegang dengan Korea Utara.

“Ini adalah langkah praktis yang dapat membantu meredakan ketegangan antar-Korea, tanpa memengaruhi postur kesiapan militer,” kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam pemberitahuan kepada wartawan.

Untuk menanggapi langkah pengiriman balon berisi sampah oleh Pyongyang melintasi perbatasan Korea Selatan, Seoul sempat kembali menyalakan kampanye pengeras suara untuk pertama kalinya dalam enam tahun pada Juni tahun lalu lalu.

Kampanye sebelumnya dilakukan secara sporadis menyusul uji coba nuklir, keempat Korea Utara pada 2016.

Sebelumnya pada 11 Juni, Kantor Kepresidenan mengatakan bahwa Presiden Lee Jae-myung memerintahkan penghentian siaran pengeras suara, ke arah Korea Utara di sepanjang perbatasan, sebagai bagian dari langkah untuk menurunkan ketegangan dan membangun kembali kepercayaan.

Beberapa jam sebelum Kantor Kepresidenan memberi pengarahan kepada wartawan. Pihak militer Korea Selatan mengatakan, bahwa pihaknya telah menghentikan siaran pengeras suara anti-Pyongyang.

“Presiden telah menginstruksikan otoritas militer untuk menghentikan siaran pengeras suara yang dipasang di wilayah garis depan yang diarahkan ke Korea Utara, efektif pukul 14.00 hari ini,” kata juru bicara kepresidenan Kang Yu-jung kepada wartawan.

“Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memulihkan kepercayaan, dalam hubungan antar-Korea dan mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea,” tambahnya.

Penghentian siaran pengeras suara merupakan salah satu janji kampanye Lee terkait isu antar-Korea, sebelum memenangkan pemilu pada 3 Juni. Sebagai calon presiden, Lee juga pernah berjanji akan menghentikan pengiriman selebaran anti-Pyongyang, ke wilayah Korea Utara.

Sebagai presiden, Lee telah menyampaikan niatnya untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara. Meskipun hubungan tersebut masih berada dalam kondisi yang tegang, setelah Pyongyang memutuskan hubungan dengan Seoul dan menyatakan Korea Selatan, sebagai musuh utama dari negara komunis tersebut.

sumber:antaranews

Related posts

Leave a Comment